Comments

Pages

Sabtu, 22 Februari 2014

Perspektif

Posted by at 18.24 Read our previous post
"Pada suatu hari, di suatu masa, seorang bangsawan Perancis yang tinggal di kota Paris mengumumkan kepada semua orang bahwa dia begitu membeci menara Eiffel. Tetapi anehnya setiap hari saat makan siang dan makan malam, dia selalu memilih tempat di sebuah restoran tepat di bawah menara Eiffel. Sahabat, kolega, dan keluarganya tentu saja bertanya-tanya, bukankah dia sangat membenci menara Eiffel?"


Kautsar tampak serius memperhatikan cerita Ayahnya, "Menurutmu, Kautsar, mengapa bangsawan itu selalu makan siang dan malam di restoran yang berada di bawah menara Eiffel?"

Kautsar tampak berpikir serius. "Mungkin karena disana ada makanan favoritnya?" tebaknya

Ayahnya menggeleng dengan wajah tersenyum.

Kautsar tampak berpikir sekali lagi, "Mungkin karena suasana di restoran itu begitu indah dan nyaman?"

Ayahnya sekali lagi menggeleng.

"Aku tidak tahu." Kautsar akhirnya menyerah.

Ayahnya menahan senyumnya, kemudian menarik napas panjang sebelum meneruskan ceritanya, "Kau tau, Kautsar, mengapa bangsawan itu memilih tempat yang justru paling dekat dengan menara Eiffel, tepat dibawahnya? Karena itulah satu-satunya tempat di Paris dimana menara Eiffel tak tampak!"

Kautsar tersenyum lebar, "Ah, ya!" Mengapa tak terpikirkan?" katanya.

"Ya, mengapa tak terpikirkan?" kata ayahnya sambil tersenyum, "Mengapa tak terpikirkan bahwa kita begitu sulit menemukan kemampuan terbaik dari diri kita karena kita terlalu sering berada di bawahnya? Kadang-kadang kita terus menerus bersembunyi tepat dibawah diri kita, sehingga tak mampu melihat siapa diri kita sebenarnya."



Hidup Berawal Dari Mimpi
Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade2Black
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© arifmagribi is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template